Monday, October 8, 2012

Jenis-jenis Gangguan Abnormal dalam Psikologi



1.        Gangguan Anxietas
Anxietas ( anxiety ) adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Anxietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya. Terdapat lima jenis gangguan anxietis yaitu Generalized anxiety disorder, phobias (phobia), panic disorder (gangguan panik), stress disorder (stres), dan gangguan obsessive-compulsive.

1.1               Generalized anxiety disorder
            Generalized anxiety disorder adalah gangguan kecemasan yang menyeluruh dan menetap dalam jangka waktu panjang pada diri seseorang (penderita). Biasanya mereka mengalami kekhawatiran yang berlebihan mengenai hampir segala hal, termasuk pekerjaan, sekolah, keuangan, dan hubungan sosial. Gejala fisik yang terjadi adalah berkeringat, gemetaran, debaran jantung yang kencang, susah tidur, tidak bisa santai, dan ketegangan otot.

1.2       Phobia
            Fobia merupakan pernyataan perasaan takut atau cemas atas sesuatu yang tidak jelas atau tidak realistis. Ada fobia yang sifatnya sederhana (tradisional) misalnya astraphobia (ketakutan pada badai, kilat, dan halilintar), acrophobia (ketakutan pada tempat-tempat tinggi), algophobia (ketakutan akan rasa sakit),clausetrophobia (ketakutan pada tempat-tempat tertutup), hematophobia(ketakutan pada darah),monophobia (takut sendirian),mysophobia (takut keracunan atau terkontaminasi), nydophobia (takut kegelapan),ochlophobia (takut pada keramaian), pathophobia (takut pada penyakit),phyrophobia (takut pada api), syplophobia (takut pada penyakit sifilis), zoophobia (takut pada binatang atau binatang-binatang khusus tertentu). Adapula fobia lain yang lebih kompleks dn berkembang lebih jauh, tidak sekedar menyangkut objek-objek yang nyata, tetapi juga ideologi, kultur, dan sebagainya yang memungkinkan bersifat abstrak. Misalnya, islamophobia, capitalismophobia, atau communistophobia.

Berikut ini gangguan- gangguan fobia yang tercatat dalam DSM-IV
Gangguan
Penjelasan
Contoh
Agoraphobia
Ketajutan terhadap tempat-tempat dimana pertolongan tidak akan dapat diperolehketika berada dalam kondisi emergency (berbahaya / genting)
Seseorang jadi mengurung diri di rumah karena setiap tempat lain dibandingkan rumah orangnya menimbulkan simton-simton anxiety (tanda-tanda ekstrim yang mencemaskan)
Spesificphobias
Ketakutan terhadap tempat-tempat, obyek-obyek atau situasi-situasi spesifik.
Ada orang yang takut pada biji buah asem atau pada barang terbuat dari karet.
Animal type
Takut pada binatang atau serangga tertentu
Orang yangmemiliki rasa takut ekstrim terhadap anjing, kucing, atau laba-laba.
Natural environtment type
Kejadian-kejadian atau situasi-situasi di lingkungan alami
Orang memiliki rasa takut yang sangat ekstrim terhadap badai, ketinggian atau air.
Situasional type
Takut terhadap transportasi umum, terowongan, jembatan, elevator, terbang, atau mengemudi.
Orang menjadi sangat takut terhadap ruangan yang sempit seperti dalam elevator.
Blood injection injury type
Takut terhadap darah, cedera atau luka, dan suntikan.
Orang yang menjadi takut ketika melihat anak kecil menggenggam pisau.
Social Phobia
Takkut dinilai atau dihakimi dan dipermalukan oleh orang lain.
Orang menjauhi semua situasi social dan menjadi mengurung diri karena takut dalam menghadapi penilaian orang lain (judgement)

1.3 Panik Disorder
            Panic disorder diawali oleh serangan panik yang ditandai oleh kecemasan berlebihan yang datang tiba-tiba. Gejala fisik yang terjadi adalah pusing, menggigil, keringat dingin, debaran jantung yang kencang, nafas yang berat. Orang yang mengalami serangan panik ini biasanya merasakan ketakutan yang sangat, sehingga membuat ia merasa ingin mati dan gila. Serangan panik sering mendorong ke arah agorophobia, yaitu perasaan takut apabila ia ada di tempat yang tidak ada pertolongan, emergency (darurat atau genting).  Contohnya seseorang yang takut meninggalkan rumah. Sebab ia takut jika ia meninggalkan rumah akan membawanya kepada serangan panik.

1.4 Stress Disorder
            Stress disorder adalah reaksi ekstrem terhadap situasi atau kejadian yang penuh tekanan seperti peperangan, pemerkosaan, kecelakaan, penyerangan, dan bencana alam. Dan biasanya mengalami gejala fisik,seperti berpeluh, merasa panas, jantung berdetak keras, perut tidak enak, diare, sering buang air kecil, dingin, tangan basah, mulut kering, tenggorokan terasa tersumbat, sesak nafas, hiperaktivitas sistem saraf otonomik. Merasa ada gangguan otot: ketegangan atau rasa sakit pada otot terutama pada leher dan bahu, pelupuk mata berkedip terus, bcrgetar, mudah lelah, tidak mampu untuk santai, mudah terkejut, gelisah, sering berkeluh. Cemas akan terjadinya bahaya, cemas kehilangan kontrol, cemas akan mendapatkan.serangan jantung, cemas akan mati. Sering penderita tidak sabar, mudah marah, tidak dapat tidur, dan tidak dapat konsentrasi. Stress disorder terbagi menjadi dua:
-          Posttraumatic stress disorder (stres pasca trauma) adalah suatu gangguan ketika seseorang kembali pada kejadian yang telah membuatnya trauma di masa lalu.
-          Acute stress disorder (gangguan stress akut) adalah gangguan sementara yang cukup parah sebagai respon dari stress fisik dan mental yang luar biasa dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari. penyebabnya dapat berupa pengalaman traumatik yang luar biasa .

1.5 Obsessive-Compulsive
Obsessive-compulsive dicirikan dengan impuls-impuls yang tidak diinginkan yang terus-menerus berlangsung serta tidak dapat dikendalikan untuk melakukan sebuah ritual (seperti cuci tangan, mengunci pintu) untuk menenangkan pikiran-pikiran itu.
            Obsession (obsesi) adalah pikiran, ide, atau dorongan yang intrusif dan berulang dan tidak dapat dikendalikan oleh seseorang (penderita). Obsesi yang sangat kuat bisa menyebabkan distres serta kecemasan yang signifikan.
            Compulsion (kompulsi) adalah tingkah laku yang repetitif atau tindakan mental repetitif yang dirasakana oleh seseorang sebagai suatu keharusan atau dorongan yang harus dilakukan. 



Referensi:


 Nevid, Jeffrey S, Rathus, Spencer A, Greene, Baverly. 2005. Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga
 JJ. Groen dalam artikel TATALAKSANA DIAGNOSIS DAN TERAPI GANGGUAN ANXIETAS oleh Dr. Evalina Asnawi Hutagalung, Sp.KJ diunduh dari http://www.idijakbar.com/prosiding/gangguan_anxietas.htm