1.
Gangguan
Anxietas
Anxietas (
anxiety ) adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan
bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Anxietas adalah
perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau
frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau
kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya. Terdapat lima
jenis gangguan anxietis yaitu Generalized
anxiety disorder, phobias (phobia), panic
disorder (gangguan panik), stress
disorder (stres), dan gangguan obsessive-compulsive.
1.1
Generalized anxiety disorder
Generalized anxiety disorder adalah
gangguan kecemasan yang menyeluruh dan menetap dalam jangka waktu panjang pada
diri seseorang (penderita). Biasanya mereka mengalami kekhawatiran yang
berlebihan mengenai hampir segala hal, termasuk pekerjaan, sekolah, keuangan,
dan hubungan sosial. Gejala fisik yang terjadi adalah berkeringat, gemetaran,
debaran jantung yang kencang, susah tidur, tidak bisa santai, dan ketegangan
otot.
1.2 Phobia
Fobia merupakan pernyataan perasaan takut atau
cemas atas sesuatu yang tidak jelas atau tidak realistis. Ada fobia yang
sifatnya sederhana (tradisional) misalnya astraphobia
(ketakutan pada badai, kilat, dan halilintar), acrophobia (ketakutan pada tempat-tempat tinggi), algophobia (ketakutan akan rasa sakit),clausetrophobia (ketakutan pada
tempat-tempat tertutup), hematophobia(ketakutan
pada darah),monophobia (takut
sendirian),mysophobia (takut
keracunan atau terkontaminasi), nydophobia
(takut kegelapan),ochlophobia
(takut pada keramaian), pathophobia
(takut pada penyakit),phyrophobia
(takut pada api), syplophobia (takut
pada penyakit sifilis), zoophobia
(takut pada binatang atau binatang-binatang khusus tertentu). Adapula fobia
lain yang lebih kompleks dn berkembang lebih jauh, tidak sekedar menyangkut
objek-objek yang nyata, tetapi juga ideologi, kultur, dan sebagainya yang
memungkinkan bersifat abstrak. Misalnya,
islamophobia, capitalismophobia, atau communistophobia.
Berikut
ini gangguan- gangguan fobia yang tercatat dalam DSM-IV
Gangguan
|
Penjelasan
|
Contoh
|
Agoraphobia
|
Ketajutan terhadap
tempat-tempat dimana pertolongan tidak akan dapat diperolehketika berada
dalam kondisi emergency (berbahaya
/ genting)
|
Seseorang jadi
mengurung diri di rumah karena setiap tempat lain dibandingkan rumah orangnya
menimbulkan simton-simton anxiety
(tanda-tanda ekstrim yang mencemaskan)
|
Spesificphobias
|
Ketakutan terhadap
tempat-tempat, obyek-obyek atau situasi-situasi spesifik.
|
Ada orang yang
takut pada biji buah asem atau pada barang terbuat dari karet.
|
Animal type
|
Takut pada
binatang atau serangga tertentu
|
Orang yangmemiliki
rasa takut ekstrim terhadap anjing, kucing, atau laba-laba.
|
Natural environtment type
|
Kejadian-kejadian
atau situasi-situasi di lingkungan alami
|
Orang memiliki
rasa takut yang sangat ekstrim terhadap badai, ketinggian atau air.
|
Situasional type
|
Takut terhadap
transportasi umum, terowongan, jembatan, elevator,
terbang, atau mengemudi.
|
Orang menjadi
sangat takut terhadap ruangan yang sempit seperti dalam elevator.
|
Blood injection injury type
|
Takut terhadap
darah, cedera atau luka, dan suntikan.
|
Orang yang menjadi
takut ketika melihat anak kecil menggenggam pisau.
|
Social Phobia
|
Takkut dinilai
atau dihakimi dan dipermalukan oleh orang lain.
|
Orang menjauhi
semua situasi social dan menjadi mengurung diri karena takut dalam menghadapi
penilaian orang lain (judgement)
|
1.3
Panik Disorder
Panic disorder diawali
oleh serangan panik yang ditandai oleh kecemasan berlebihan yang datang
tiba-tiba. Gejala fisik yang terjadi adalah pusing, menggigil, keringat dingin,
debaran jantung yang kencang, nafas yang berat. Orang yang mengalami serangan
panik ini biasanya merasakan ketakutan yang sangat, sehingga membuat ia merasa
ingin mati dan gila. Serangan panik sering mendorong ke arah agorophobia, yaitu perasaan takut
apabila ia ada di tempat yang tidak ada pertolongan, emergency (darurat atau genting). Contohnya seseorang yang takut meninggalkan
rumah. Sebab ia takut jika ia meninggalkan rumah akan membawanya kepada
serangan panik.
1.4
Stress Disorder
Stress disorder adalah
reaksi ekstrem terhadap situasi atau kejadian yang penuh tekanan seperti
peperangan, pemerkosaan, kecelakaan, penyerangan, dan bencana alam. Dan
biasanya mengalami gejala fisik,seperti
berpeluh, merasa panas, jantung berdetak keras, perut tidak enak, diare, sering
buang air kecil, dingin, tangan basah, mulut kering, tenggorokan terasa
tersumbat, sesak nafas, hiperaktivitas sistem saraf otonomik. Merasa ada
gangguan otot: ketegangan atau rasa sakit pada otot terutama pada leher dan
bahu, pelupuk mata berkedip terus, bcrgetar, mudah lelah, tidak mampu untuk
santai, mudah terkejut, gelisah, sering berkeluh. Cemas akan terjadinya bahaya,
cemas kehilangan kontrol, cemas akan mendapatkan.serangan jantung, cemas akan
mati. Sering penderita tidak sabar, mudah marah, tidak dapat tidur, dan
tidak dapat konsentrasi. Stress disorder terbagi menjadi dua:
-
Posttraumatic
stress disorder
(stres pasca trauma) adalah suatu gangguan ketika seseorang kembali pada
kejadian yang telah membuatnya trauma di masa lalu.
-
Acute
stress disorder (gangguan stress akut) adalah
gangguan sementara yang cukup parah sebagai respon dari stress fisik dan mental
yang luar biasa dan biasanya menghilang dalam beberapa jam atau hari.
penyebabnya dapat berupa pengalaman
traumatik yang luar biasa .
1.5
Obsessive-Compulsive
Obsessive-compulsive
dicirikan dengan impuls-impuls yang tidak diinginkan
yang terus-menerus berlangsung serta tidak dapat dikendalikan untuk melakukan
sebuah ritual (seperti cuci tangan, mengunci pintu) untuk menenangkan
pikiran-pikiran itu.
Obsession (obsesi) adalah pikiran, ide,
atau dorongan yang intrusif dan berulang dan tidak dapat dikendalikan oleh
seseorang (penderita). Obsesi yang sangat kuat bisa menyebabkan distres serta
kecemasan yang signifikan.
Compulsion (kompulsi) adalah tingkah
laku yang repetitif atau tindakan mental repetitif yang dirasakana oleh
seseorang sebagai suatu keharusan atau dorongan yang harus dilakukan.
Referensi:
Nevid,
Jeffrey S, Rathus, Spencer A, Greene, Baverly. 2005. Psikologi Abnormal Jilid 1. Jakarta: Erlangga
JJ. Groen dalam artikel TATALAKSANA DIAGNOSIS DAN TERAPI GANGGUAN ANXIETAS oleh
Dr. Evalina Asnawi Hutagalung, Sp.KJ diunduh dari http://www.idijakbar.com/prosiding/gangguan_anxietas.htm