Mengerti bukan
merupakan kemampuan yang turun temurun.Melainkan itu terbentuk dari pengetahuan
yang di dapatkan sepanjang periode. Ketika bayi lahir, dia tidak mengerti
lingkunganya. Seperti yang dikatakan oleh James, pengalamannnya di dunia seperti sesuatu yang “berbunga bunga, dengungan,
kehiruk pikukan yang membingungkan ”. Dia tidak mengetahui sumber dari semua
ketidaknyamanan yang memotivasinya untuk menangis. Yang diketahuinya ialah
bahwa ia merasa tidak nyaman dan tangisan akan mendatangkan pertolongan.
Sebagai hasil dari kematangan dan pembelajaran, anak akan berangsur angsur mulai untuk mengerti
apa yang dia lihat, dengar, cium, kecap,dan rasa.Lingkungan mulai mempunyai arti bagi dia, dan dia
memulai untuk mengerti mengapa dia merasakan berbagai macam perasaan tertentu.
1. Peran kematangan
Kematangan membuat
kesiapan untuk mengerti. Sebelum pengertian dapat maju, otak anak dan system
syaraf anak harus berkembang, dan alat indra – yang digunakan untuk menangkap -harus
matang secara fungsional .Pengertian sebanding dengan pertumbuhan mental.Ketika
pertumbuhan mental berlangsung cepat, seperti halnya pada anak yang pandai,
pengertian berada di atas norma tingkat usia anak . Pada anak lemah/bodoh,pengertian
lebih rendah dari norma. Begitupun herarki kemampuan pengolahan informasi, yang
penting untuk mengerti situasi dan pola tingkah laku yang kompleks , tumbuh
sejajar dengan kemampuan penalaran.
2. Peran pembelajaran
Pembelajaran adalah hal
yang penting untuk pengertian sama seperti halnya dengan kematangan.Anak anak harus
belajar bagaimana untuk menangkap perbedaan perbedaan dalam hal yang mereka lihat,
dengar, cium, kecap, rasa.Pengertian bermula ketika anak anak mengembangkan
kemampuannya untuk membedakan. Pada usia 2 minggu,misalnya , bayi akan menoleh
sejenak kearah ayunan cincin (bunyi bunyian ) mengindikasikan bahwa mereka mengetahui
sesuatu yang berbeda di lingkungannya. Lalu,prilaku mereka menunjukan bahwa
mereka dapat membedakan orang dan benda.Mereka akan tersenyum pada orang atau
objek yang dikenal dan menangis ketika
mereka melihat orang yang tidak familiar(orang asing) .Pengertiannya meningkat
seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk merasakan hubungan antara
situasi baru dan lama.Semakin siap anak mengasosiasikan arti baru dengan
pengalaman yang lama, semakin terintegrasi kedua hal ini dengan sistem gagasan
yang saling berkaitan.