Saturday, October 13, 2012

Perkembangan Pengertian pada Anak



Mengerti bukan merupakan kemampuan yang turun temurun.Melainkan itu terbentuk dari pengetahuan yang di dapatkan sepanjang periode. Ketika bayi lahir, dia tidak mengerti lingkunganya. Seperti yang dikatakan oleh James, pengalamannnya di dunia  seperti sesuatu yang “berbunga bunga, dengungan, kehiruk pikukan yang membingungkan ”. Dia tidak mengetahui sumber dari semua ketidaknyamanan yang memotivasinya untuk menangis. Yang diketahuinya ialah bahwa ia merasa tidak nyaman dan tangisan akan mendatangkan pertolongan. Sebagai hasil dari kematangan dan pembelajaran, anak  akan berangsur angsur mulai untuk mengerti apa yang dia lihat, dengar, cium, kecap,dan rasa.Lingkungan  mulai mempunyai arti bagi dia, dan dia memulai untuk mengerti mengapa dia merasakan berbagai macam perasaan tertentu.


1. Peran kematangan
Kematangan membuat kesiapan untuk mengerti. Sebelum pengertian dapat maju, otak anak dan system syaraf anak harus berkembang, dan alat indra – yang digunakan untuk menangkap -harus matang secara fungsional .Pengertian sebanding dengan pertumbuhan mental.Ketika pertumbuhan mental berlangsung cepat, seperti halnya pada anak yang pandai, pengertian berada di atas norma tingkat usia anak . Pada anak lemah/bodoh,pengertian lebih rendah dari norma. Begitupun herarki kemampuan pengolahan informasi, yang penting untuk mengerti situasi dan pola tingkah laku yang kompleks , tumbuh sejajar dengan kemampuan penalaran.

2. Peran pembelajaran
Pembelajaran adalah hal yang penting untuk pengertian sama seperti halnya dengan kematangan.Anak anak harus belajar bagaimana untuk menangkap perbedaan perbedaan dalam hal yang mereka lihat, dengar, cium, kecap, rasa.Pengertian bermula ketika anak anak mengembangkan kemampuannya untuk membedakan. Pada usia 2 minggu,misalnya , bayi akan menoleh sejenak kearah ayunan cincin (bunyi bunyian ) mengindikasikan bahwa mereka mengetahui sesuatu yang berbeda di lingkungannya. Lalu,prilaku mereka menunjukan bahwa mereka dapat membedakan orang dan benda.Mereka akan tersenyum pada orang atau objek yang dikenal  dan menangis ketika mereka melihat orang yang tidak familiar(orang asing) .Pengertiannya meningkat seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk merasakan hubungan antara situasi baru dan lama.Semakin siap anak mengasosiasikan arti baru dengan pengalaman yang lama, semakin terintegrasi kedua hal ini dengan sistem gagasan yang saling berkaitan.